Tuesday 3 July 2012

Tips Saat Mengalami Frustasi


“Aku lagi galauu….”.

“Atasi segera dengan kartu anti galau bisa sms dan chatting sepuasnya…”

Itu adalah sepenggal iklan yang akhir-akhir ini sering muncul di televisi. Tampaknya kata galau sedang menjadi tren saat ini, tidak hanya dipakai dalam perang tarif antar operator telepon seluler, diskon anti galau di pusat perbelanjaaan, kata galau juga sering diucapkan sebagai bahasa gaul yang biasa dipakai oleh anak remaja dan  ABG.

Sebenarnya apakah arti kata galau itu sendiri? Apakah benar jika dengan curhat atau sharing di dunia maya atau dengan berbelanja maka kegalauan akan berakhir? Sebenarnya apakah arti kata galau itu sendiri. Jauh sebelum kata galau menjadi tren kita lebih dulu mengenal kata frustasi. Kata frustasi terdengar memiliki nilai setingkat lebih tinggi dari kata galau, walaupun sebenarnya memiliki konotasi yang sama yaitu mengacu pada reaksi subyektif terhadap blocking atau penghalang tingkah atau motivasi yang penting sehingga mengakibatkan terganggunya penyesuaian diri.

Frustasi dapat berasal dari faktor luar  atau eksternal dan juga dapat berasal dari dalam atau personal. Zaman yang serba sulit saat ini, tuntutan kebutuhan sehari-hari yang semakin besar, kurangnya lapangan pekerjaan dan mahalnya biaya pendidikan merupakan contoh frustasi eksternal. Hilangnya atau terampasnya sesuatu yang pernah dimiliki seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) atau seseorang yang patah hati. Frustasi eskternal dapat pula disebabkan oleh pembatasan-pembatasan atau larangan-larangan yang ada di dalam budaya,keluarga  atau hukum yang berlaku misalnya seperti kisah Siti Nurbaya yang dilarang menikah dengan lelaki pilihannya.  Pembatasan dan larangan tidak dengan sendirinya membuat frustasi namun saat larangan tadi menyebabkan individu merasa kehilangan rasa aman kedudukan prestise dan sebagainya.

Frustasi personal diakibatkan oleh kekurangan-kekurangan yang ada pada diri seseorang yang meliputi cacat yang  bersifat riil maupun tidak riil (imaginer). Macam-macam cacat dapat dialami seseorang seperti terlahir buta, tidak memiliki tangan kaki dan sebagainya, selain cacat lahir seseorang dapatr pula mengalami cacat dalam hal moral,mental dan spiritual.  Berat ringan frustasi yang dialami setiap orang tidak sama tergantung pada besarnya nilai yang dia anut. Seseorang yang menganggap bahwa keindahan jasmani merupakan nilai yang tertinggi baginya maka dia akan mengalami frustasi yang lebih besar dibandingkan jika ia mengalami cacat moral. Seseorang yang mengalami cacat moral (suka mencuri, menipu, membunuh dsb) dapat mengalami frustasi yang lebih dalam dibandingkan dengan jenis frustasi lainnya hal ini disebabkan masyarakat akan ikut menghukum dan mencela sehingga mereka menjadi merasa terus dihukum bahkan saat mereka telah lepas dari hukuman kurungan.

Selain kekurangan yang betul-betul riil kekurangan yang bersifat tidak riil atau imaginer memiliki potensi yang sama untuk menimbulkan frustasi. Seseorang yang merasa bahwa kesempurnaan jasmani memiliki merupakan nilai yang tertinggi maka ia akan mngalammi frustasi yang besar jika merasa memiliki kekurangan pada fisiknya. Tidak mengherankan jika kita melihat seseorang yang mati-matian berdiet demi mendapatkann tubuh yang langsing padahal menurut kita dia tampak benar-benar kurus. Kekurangan-kekurangan semacam itu sulit dinilai secara memadai itu sebabnya pengaruhnya terhadap stabilitas mental/pribadi lebih kuat

Sumber-sumber lain yang dapat menimbulkan frustasi personal disebut dengan personal deprivasi yaitu hilangnya kemampuan-kemampuan yang sebelumnya telah dimiliki. Misalnya seseorang yang menjadi buta atau kehilangan kakinya karena kecelakaan. Deprivasi atau cacat yang terjadi mengalami akibat yang mendalam jika dibandingkan dengan cacat bawaan sebab orang tersebut telah sebelumnya memiliki tubuh yang sempurna.

Orang yang sedang mengalami frustasi memiliki karakteristik atau ciri khas diantaranya sifat kaku dan tegang, hal itu tampak pada reaksinya yang bersifat kaku terlebih pada seseorang yang ada hubungannya dengan frustasinya. Ciri-ciri lain orang yang mengalami frustasi dapat dilihat pada kualitas emosinya yang kuat, seperti mudah  tersinggung,jengkel marah dan sakit hati.  Reaksi   seseorang terhadap frustasi berbeda-beda.

Anak-anak biasanya bereaksi dengan melakukan agresi sedangkan pada orang dewasa dan remaja perasaan mudah tersinggung jengkel dan iri hati merupakan bentuk frustasi yang ada hubungannya dengan masalah pacar, pernikahan dan pekerjaan dan status sosial. Orang yang mengalami frustasi sebenarnya merupakan bentuk kegagalannya dan ketidak mampuannya dalam menghadapi suatu situasi. Biasanya orang yang mengalami frustasi cenderung  menyalahkan orang lain sebagai penyebab kegagalan atau ketidakmampuan yang dialaminya. Frustasi juga dapat menjadi penggerak tingkah laku (motivasi) atau sekurang-kurangnya merupakan bagian integral dari serangkaian kejadian-kejadian yang memuncak dalam beberapa bentuk tingkah laku. Misalnya kejadian tawuran atau amuk massa yang terjadi di masyarakat merupakan akumulasi dari kekecewaan dan frustasi yang dialami oleh masyarakat.

Tips Saat Mengalami Frustasi.

Jika dilihat dari kesehatan mental ada dua macam pemecahan yaitu pemecahan yang sehat dan tidak sehat. Pemecahan yang sehat apabila frustasi dapat diredusir dengan cara yang memuaskan, ketegangan reda dengan respon-respon yang dapat diterima baik secara sosial, moral dan tidak menimbulkan luka pada stabilitas mental dan emosional. Pemecahan yang sehat memberikan pemuasan yang memadai,ekonomis artinya tidak menghabiskan sumber-sumber tenaga individu, mengembangkan kematangan dan mempertinggi tingkat integrasi kepribadian serta menunjang hubungan yang memadai dengan diri sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya.

Sharing merupakan contoh penyaluran frustasi yang dapat diterima baik secara langsung kepada sahabat, orang tua, para ahli maupun kepada orang yang dihormati atau dituakan  maupun melalui dunia maya. Dengan sharing atau berbagi rasa seseorang dapat mengungkapkan apa yang membuatnya merasa terbebani sekaligus untuk mendapat penguatan positif. Khusus untuk sharing di dunia maya ada beberapa rambu yang perlu dipatuhi sebab apa yang kita tulis didunia maya dapat dengan mudah diakses oleh semua orang, jika kita menggunakan kata yang kasar atau menghujat orang lain justru bukan redusi frustasi yang kita dapat namun justru menambah masalah baru.

Dalam kehidupan ini normal seseorang mengalami frustasi, meskipun manusia telah berusaha untuk memecahkan frustasinya namun banyak pula frustasi yang tidak dapat terpecahkan. Sehingga penting bahwa orang juga mampu menahan supaya tidak mengganggu kestabilan emosi dan ketenangan jiwa. Seseorang yang mengalami kehilangan orang yang dicintai karena meninggal dunia seberapa pun dia keras berusaha maka orang yang dicintainya tidak akan hidup kembali.

Kemampuan untuk menahan frustasi memang harus dikembangkan dan merupakan hasil pengalaman. Orang  yang tidak pernah mengalami kesulitan-kesulitan karena terlalu dimanja memiliki daya tahan terhadap frustasi yang rendah. Tetapi daya tahan terhadap stres terlalu besar juga sama jeleknya dengan orang yang mempunyai daya tahan yang terlalu kecil. Orang dengan daya tahan frustasi yang terlalu tinggi dalam arti orang tersebut mudah menyerah terhadap penghalang-penghalang yang sebenarnya masih bisa diatasi. Keseimbangan daya tahan terhadap frustasi merupakan ciri kedewasaan seseorang.

Sumber :
http://psikologi.or.id/psikologi-kepribadian/tips-mengatasi-masalah-frustasi.htm#more-170

No comments:

Post a Comment