Sunday 6 January 2013

Konsultasi Sex

Konsultasi Sex


Konsultasi Seks dan Keperawanan
( diambil dari Majalah Top )
diasuh oleh : dr. M.A. Drakel, Sp.Og, MBA
TIDAK PUAS BERHUBUNGAN DENGAN SUAMI

Tanya :
DR Drakel yth, saya sudah bersuami dan kini berusia 28 th. Saat kecil saya di sunat, Ketika disunat saya tidak mengalami kesakiitan luar biasa sebagaimana biasanya orang di sunat. Pertanyaan saya, apakah sunat tsb mempengaruhi kepuasan hubungan seks? Sejak menikah 2 th lalu, Saya tidak pernah merasakan kepuasaan (orgasme=red) dari hubungan intim. Kalau itu akibat sunat, apa yg dapat saya lakukan demi kepuasan hubungan suami istri? Perlu, diketahui bahwa suami saya kini berusia 30 th dan sebelum melakukan hubungan intim, dia selalu memberikan rangsangan yg cukup, tapi saya tidak pernah merasakan apa-apa. Demikian atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
(Ny. YT. Kediri, Jatim)

Jawaban :
Ny. YT di kediri. Dari segi medis, sunat sangat baik bagi kesehatan baik bagi pria maupun wanita. Dari segi agama Islam, sunat wajib hukumnya. Jadi yang anda cemaskan sama sekali tidak hubungannya dengan sunat, karena sunat tidak tidak menyebabkan berkurangnya kepuasan hubungan suami istri, kecuali telah terjadi pemotongan klitoris.

Oleh karena itu sebaiknya lakukan rangsangan yang secukupnya sebelum anda melakukan hubungan suami istri. Selain itu beritahukan pada suami anda tentang daerah-daerah anda yang peka terhadap rangsangan. Dengan demikian hubungan intim anda dengan suami bisa dinikmati bersama-sama.

KESIMPULAN

Dari percakapan konsultasi beserta jawaban dari dokter M.A. Drakel, Sp.Og, MBA di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa sekarang, setiap oragn semakin terbuka dalam menanyakan berbagai permasalahan seksual yang terjadi di keluarga mereka. hal ini mungkin terjadi karena begitu gencarnya arus keterbukaan di dunia maya dengan masifnya informasi yang keluar masuk. Hal ini sangat kontras dengan yang terjadi sebelum-sebelumnya, dimana, sangat jarang pasutri yang membicarakan masalah seksual mereka ke pada orang lain. Mereka beranggapan bahwa masalah yang terjadi di keluarga hanya milik keluarga dan tidak boleh dikeluarkan karena beberapa hal, salah satunya adalah norma, dan tabu.

Era keterbukaan sekarang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi dan kesadaran masyarakat yang dulunya mungkin merupakan masyarakat yang tertutup terhadap segala hal, karena ditakutkan akan mengganggu dan mencemarkan nama keluarga atau mencemarkan nama baik masyarakat tempat ia tinggal menjadi masyarakat yang lebih dewasa.

Sumber Artikel : http://jawaipost.wordpress.com/2008/06/20/konsultasi-seks-dan-keperawanan/